Equilibrium Price and Quantity
Latar Belakang
Keseimbangan
harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan
proses alami mekanisme pasar. Harga keseimbangan dapat mengalami
pergeseran/perubahan yang disebabkan oleh pergeseran kurva permintaan dan kurva
penawaran. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik
dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar
antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut
keseimbangan harga. Akan tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor cateris
paribus seperti teknologi produksi untuk sisi penawaran , atau pendapatan untuk
sisi permintan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.
Kita
tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu berubah –
ubah sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Apabila
terjadi perubahan pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan penawaran
juga ikut berubah dan otomatis akan merubah posisi titik ekuilibrium. Jika
terjadi peningkatan jumlah permintaan namun jumlah penawaran tetap, maka harga
akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser naik. Sementara jika
penawaran naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan mengakibatkan
titik ekuilibrium juga turun.
Maka dari itu, kami akan membahas
faktor-faktor yang membuat kurva keseimbangan harga dan kuantitas berubah serta
seberapa besar pengaruh pergeseran garis perubahan kurva penawaran terhadap
bergeraknya titik garis kurva permintaan dan membentuk titik keseimbangan baru
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud harga keseimbangan dan faktor-faktor terbentuknya harga
keseimbangan?
2. Apa
yang mempengaruhi pergeseran dan pergerakan titik keseimbangan kurva ?
3. Bagaimana
terapan kasus dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan bergesernya kurva penawaran dan terbentuknya
titik keseimbangan yang baru ?
Metodologi Pembahasan
Metode yang kami gunakan dalam
penulisan ini adalah metode deskriptif analisis dengan sistem penyajian data
yang berupa pengumpulan, pengorganisasian, peringkasan serta penyajian data dan
mengacu pada kurva sebagai alat pengamatan kami dan disertai dengan adanya analisis.
Data yang kami peroleh bersifat data sekunder yaitu dimana kami mendapatkannya
dari beberapa sumber seperti internet, dan buku pedoman teori ekonomi mikro.
Pembahasan Masalah
1.
Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar
(Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas
kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan.
Pada harga keseimbangan
produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen
bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu
antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Keseimbangan
Terbentuknya
harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan
dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan
mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan
2.
Pergeseran
Titik Keseimbangan
Titik
keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik
turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
- Pergeseran titik keseimbangan
yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.
Jika
jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada
kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga Rp. 2000 jumlah perminaan 30
unit. Jika jumlah permintaam meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi
Rp. 3000.
- Pergeseran titik keseimbangan yang
disebabkan berkurangnya jumlah permintaan.
Jika
jumlah permintaan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan
turun. Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah
permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.
- Pergeseran titik keseimbangan
yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.
Jika
jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan
turun. Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah
penawaran bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
- Pergeseran titik keseimbangan
yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran.
Jika
jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan
naik. Misalnya pada harga Rp.2500 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah
penawaran berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.3500.
Pergeseran Kurva Penawaran
Penawaran
adalah keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah penawaran.
Dimana adanya hukum penawaran yang berbunyi “semakin tinggi harga suatu
barang, maka semakin banyak pula jumlah barang yang akan ditawarkan, begitu
juga sebaliknya”.
Pada bagian ini, akan dijelaskan perubahan dalam
jumlah yang ditawarkan berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran.
Bergesernya kurva penawaran di akibatkan karena adanya faktor-faktor seperti
pendapatan, pajak dan subsidi, teknologi, jumlah penjual, kebijakan pemerintah,
dll.
Faktor-faktor yang Memengaruhi
Penawaran
Penawaran
dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan
menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a. Harga
Barang Itu Sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun
jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga
sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun
mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b. Harga
Barang Pengganti
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti
ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga
kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah,
sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c. Biaya Produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti
biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga meningkat.
d. Kemajuan Teknologi
Kemajuan
teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan
menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang
dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya
sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern,
perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual
untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian
perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
e. Pajak
ketetapan pemerintah terhadap suatu produk
sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut
menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga
akan berkurang.
f. Perkiraan Harga dimasa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
3. Contoh kasus terapan pergeseran kurva penawaran dan
pergerakan titik kurva permintaan
Untuk
memperjelas gambarnya, perlu mengambil sebuah barang untuk di produksi sebagai
contoh kasus, misalkan pakaian. Dalam kasus ini, kurva penawaran bergeser ke kanan
dan ke kiri. Pergeseran ke kanan, terjadi ketika S1 menjadi S2 menyebabkan
jumlah yang ditawarkan bertambah dari Q menjadi Q1 walaupun
harga tetap sebesar P dan bergeser ke kiri dari S menjadi S2 menggambarkan
pengurangan penawaran dimana jumlah yang lebih sedikit (Q2) akan
ditawarkan pada harga tetap P. Gambar tersebut menunjukkan bahwa mula-mula 300
lusin di tawarkan seharga 600 ribu per lusin, setelah kurvanya bergeser ke
kanan, 500 lusin akan ditawarkan pada harga yang sama, dan sesudah bergeser ke
kiri hanya 100 lusin yang akan ditawarkan dengan harga tetap.
Sebagai
akibat daripada pergeseran tersebut, lebih banyak sumber-sumber akan dipakai
untuk memproduksi barang. Kemajuan di bidang teknologi, seperti ditemukannya
teknologi yang lebih efisien sehingga akan mempunyai penurunan dalam biaya
produksi yang dapat menguntungkan (kurva bergeser ke kanan). Dalam pabrik
pakaian ini misalnya, yang dapat memproduksi baju dengan kombinasi-kombinasi
produksinya berdasarkan pada perkiraan harga. Pabrik pakaian itu akan
memproduksi lebih banyak pakaian apabila dia memperkirakan bahwa harga pakaian
akan turun diwaktu yang akan datang dan lebih sedikit baju akan diproduksi bila
perkiraan itu akan meningkat.
Sebaliknya ketika kenaikan pajak yang tinggi,
biaya material yang meningkat maupun harga untuk pembuatan pakaian naik
misalnya kain dan benang, akan menyebabkan perusahaan ingin menjual hasil
produksinya lebih sedikit pada harga barang yang tidak berubah (kurva penawaran
bergeser ke kiri) selama perusahaan masih memdapatkan keuntungan.
Kesimpulan
Kurva mula – mula dari titik S1 dan garis
kurva penawaran ke kanan menjadi S2 karena adanya perubahan
teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari E0 ke E1
sehingga membentuk titik keseimbangan yang baru yang menyebabkan penawaran akan
meningkat tetapi permintaan akan barang tersebut tetap, ketika harga barang
tersebut menurun dan kuantitas barang tersebut akan naik. Hal tersebut dapat
terjadi karena dengan adanya kemajuan teknologi, yang membuat produsen
menciptakan sebuah produk yang baru sehingga produsen tersebut akan meningkatkan
output atau kuantitas akan barang tersebut akan tetapi produsen tersebut
menurunkan harga dari barang tersebut agar barang yang mereka baru produksi
laku di pasaran dengan jalan promosi salah satu contoh yang kami gunakan. Bergesernya
kurva penawaran di akibatkan karena adanya faktor-faktor seperti pendapatan,
pajak dan subsidi, teknologi, jumlah penjual, kebijakan pemerintah, dan
lain-lain.
Sumber Referensi
-
Teori Ekonomi Mikro, Mandala Manurung
dan Pratama Rahardja
-
Teori Ekonomi Mikro, Sadono Sukirno
0 komentar:
Posting Komentar